Kamis, 20 Juni 2013

FF My Brother is the best

My brother is the best



Cast :
*      Kim Jaejoong JYJ (nae oppa)
*      Kim Rara (Namaku diubah sesuai marga oppa ku hehe...^_^)
*      Kim Jaemyun (nae appa)
*      Min Yeora (nae eomma)
Story >>>>>>>
Di pagi hari yang sangat dingin, aku dan keluarga makan pagi bersama. Ku lihat Jeje oppa (sebutanku untuk jaejoong oppa) makan dengan lahap.
“Jaejoong, eomma dan appa akan perjalanan bisnis ke China. Maka dari itu, appa harap kau menjaga Rara dengan baik”
“Hajiman, aku sibuk appa...! aku ada latihan dance, manggung dan syuting drama”
“Appa mengerti, tapi Rara kan juga sekolah. Kamu luangkanlah waktu untuk mengantarnya ke sekolah dan menjemputnya kembali”
“Aku pikir Rara sudah besar! Dia sudah dewasa...”
Aku menunduk kepala, karena ku kira oppa tidak sayang padaku.
“Jangan begitu! Itu Yodongsaeng(adik)mu!”
“Sudahlah sayang, aku kira Jeje benar-benar sibuk. Kalau begitu biar kita sewa saja penjaga untuk Rara, eottokhae(bagaimana)?
“emm... baiklah! Tapi apapun yang terjadi kau menjadi penanggungjawab Rara!”
“Ne...appa” jawab Jeje yang sudah pasrah
Hari senin menjadi saksi kepergian appa dan eomma. Rasanya begitu berat ditinggal pergi, karena appa dan eomma sangat menjagaku dengan baik.
“Jeje, eomma titip Rara! Kau harus menjadi penanggungjawabnya dengan baik sampai kita pulang”
“Eomma, appa harus pulang kembali dengan selamat!” ancamku
“Ne.....” jawab eomma dan appa sambil tersenyum
Keesokan harinya, aku diantarkan oleh Jeje oppa ke sekolah.
“Anyeong oppa....” senyumku padanya
“Nanti penjagamu akan menjemputmu! Hati-hati jangan membuatku repot!”
“Oppa...” sahutku pelan
Rasanya dia tak menganggapku sebagai adik...
Di ruang seni, aku melukis Jeje oppa yang sedang tersenyum. Aku belum pernah melihatnya tersenyum padaku semenjak eomma dan appa selalu membelaku.
“Nuguseyo??(siapa?)” Nana menunjuk pada lukisanku
“Nae Oppa...” senyumku
“Waaa.... gantengnya Jaejoong oppa!!” Minam ikut mengomen lukisanku
“Em, bagaimana kalo pulang sekolah kita main?” sahut Nana
“Okey...aku mau ikut!!!!”
“Bukanya kamu selalu menolak karena takut sama appa??”
“Em... itu karena appa dan eomma pergi ke China! Kita bisa main sepuasnya!” senyumku
“Asyik...kalau begitu kita main ke tempat yang paling seru...”
“Aku tak sabar ingin cepat bel pulang”
Ketika bel pulang, aku meminjam kacamata Nana dan shall Minam. Ku lihat seorang lelaki gagah memakai jas di depan mobil. Aku kira itu penjagaku...
“Ayo cepat, kalian harus menghalangiku agar tidak kelihatan orang itu!”
Setelah lolos dari penjaga itu, aku, Nana dan minam pergi membeli ttokboki.
“Ini ttokboki??” tanyaku
“Ne, o iya kamu kan belum pernah makan ini. Ayo coba..” Minam menyuapiku
“Aku pernah memakannya.. ketika Jeje oppa memasakkan untukku!”
Ketika merasakannya, sangat pedas dari buatan Jeje oppa. Hajiman, nan jeongmal joahae! Setelah itu, aku diajak ke Mall memilih pakaian dan mencobanya. Aku merasa terhibur oleh tingkah mereka yang sangat lucu. Kami akhirnya memilih pakaian sesuai kepribadian, aku memilih gaya elegan, Nana memilih gaya sexy, sementara Minam memilih gaya rock and roll. Aku mengajak Nana dan Minam untuk mengubah gaya rambut sesuai pakaian. Dan hasilnya kami terlihat sangat cantik kecuali Minam terlihat sangat tomboy.
“Kita kan udah gaya gini, bagaimana kalau kita pergi ke Namsang tower?” usul Minam
“Untuk apa?? Kalau gimana ke restoran? Ada namja yang sangat ganteng!” usul Nana
“Em... mending ke restoran terus pulangnya ke Namsang?”
“Okey....” jawab Minam&Nana
Di Restoran...
“Hey, itu tuh namja yang aku maksud!”
“Kamu yakin itu??!” tanya aku
“Iya!” jawab Nana
“Hajiman, itu kan om-om... Aku gak nyangka kamu suka...” sahutku
“Bukan yang itu!!! Itu appanya! Yang sebelahnya....”
“Nana, selera kau sangat bagus!” respon Minam
“Ooh..biasa aja ah... gantengan oppaku!” responku
“Dia itu, pemilik restoran ini... dia sangat baik dan ramah”
“Tahu darimana info itu??” jawab Minam
“Em.. Nana gitu loh.. hehe aku kan pelanggan setia di sini jadi aku tahu dari pegawainya”
“Aku kira kamu tahu dari orangnya langsung!” responku
“Iiih Rara nyebelin!” respon Nana
“Udah-udah, kita makan aja yuk? Enak banget nih....”
Namsang tower....
“Kok sudah ditutup?! Biasanya kan masih buka...” protes Minam
“Ya iyalah Minam, ini kan musim dingin. Mungkin sepi pengunjung karena biasanya pada di rumah”
Tiba-tiba, dua buah mobil berada di depan kami. Ternyata itu adalah penjaga Minam dan Nana yang menjemput mereka.
“Sudahlah, kalian segera pulang! Kalau tidak appa kalian akan marah..”
“Hajiman, kau bagaimana? Aku akan menunggu sampai kamu ada jemputan” sahut Nana
“Mianhaeyo, Nana-yang (nona Nana) kau harus segera pulang” jawab seorang penjaga
“Sudahlah... aku tidak apa-apa kok!” sahutku
“Tapi kau janji harus mengirim SMS pada kami bahwa kau sudah pulang!” sahut Minam
Nana dan Minam pergi meninggalkanku di depan Namsang Tower...
Tak lama, aku terpaksa mengirim SMS bahwa aku sudah pulang. Padahal, aku masih terjebak di suasana luar yang sangat sangat dingin.
“Tuan, aku sudah mencari-cari nona, tapi dia tidak ada...” jawab penjaga
“Moweyo!!!! Yang bener dong jaga adikku!! Kalau begitu biar aku lacak keberadaannya dengan GPS”
Ketika dilacak....
“Namsang tower?? Adikku memang babo(bodoh)! Cuaca dingin ini masih saja di luar...”
Kemudian Jeje mengendarai mobilnya, diikuti mobil yang penjaga bawa.
“Haduuh salju turun semakin banyak..... Aku sungguh tak kuat tidak memakai jaket!”
“Appa, Eomma.....” tambahku sambil menangis
Tiba-tiba aku tak sadarkan diri dan pingsan.
Satu jam kemudian, Jeje sampai di Namsang. Dia mencari Rara...
“Kau cari ke sana, aku cari ke sini...” atur Jeje pada Penjaga
“Rara babo...... dimana kau?” teriak Jeje
“Tuan, ini Rara....” teriak penjaga
Jeje langsung mendekati suara penjaga dan terlihat Rara yang sedang pingsan. Jeje langsung membuka jaketnya untuk memberikan pada Rara. Jeje langsung menggendong Rara...
“Yodongsaeng babo!(adik perempuanku bodoh)” sahut Jeje
Ketika sadar, aku merasa tersanjung karena oppa berada di dekatku.
“Kau itu merepotkanku! Malam-malam belum pulang terus tidak pulang tepat waktu terus pingsan di Namsang Tower!” Jeje sambil mencubit pipiku
“Mianhaeyo oppa....” mataku berkaca-kaca
“Ingat ya jangan begini lagi! Ayo cepat tidur... besok kamu kan libur, ikut ke jepang bersama oppa..”
“Bersama Yoochun oppa???”
“Ne....”
“Gomawo oppa.......” aku memeluknya dengan erat

Tidak ada komentar: