My brother is the best
Cast :




Story
>>>>>>>
Di pagi hari yang sangat
dingin, aku dan keluarga makan pagi bersama. Ku lihat Jeje oppa (sebutanku
untuk jaejoong oppa) makan dengan lahap.
“Jaejoong, eomma dan appa
akan perjalanan bisnis ke China. Maka dari itu, appa harap kau menjaga Rara
dengan baik”
“Hajiman, aku sibuk
appa...! aku ada latihan dance, manggung dan syuting drama”
“Appa mengerti, tapi Rara
kan juga sekolah. Kamu luangkanlah waktu untuk mengantarnya ke sekolah dan
menjemputnya kembali”
“Aku pikir Rara sudah
besar! Dia sudah dewasa...”
Aku menunduk kepala, karena
ku kira oppa tidak sayang padaku.
“Jangan begitu! Itu
Yodongsaeng(adik)mu!”
“Sudahlah sayang, aku kira
Jeje benar-benar sibuk. Kalau begitu biar kita sewa saja penjaga untuk Rara,
eottokhae(bagaimana)?
“emm... baiklah! Tapi
apapun yang terjadi kau menjadi penanggungjawab Rara!”
“Ne...appa” jawab Jeje yang sudah pasrah
Hari senin menjadi saksi
kepergian appa dan eomma. Rasanya begitu berat ditinggal pergi, karena appa dan
eomma sangat menjagaku dengan baik.
“Jeje, eomma titip Rara!
Kau harus menjadi penanggungjawabnya dengan baik sampai kita pulang”
“Eomma, appa harus pulang
kembali dengan selamat!” ancamku
“Ne.....” jawab eomma dan appa sambil tersenyum
Keesokan harinya, aku
diantarkan oleh Jeje oppa ke sekolah.
“Anyeong oppa....” senyumku
padanya
“Nanti penjagamu akan
menjemputmu! Hati-hati jangan membuatku repot!”
“Oppa...” sahutku pelan
Rasanya dia tak menganggapku sebagai adik...
Di ruang seni, aku melukis
Jeje oppa yang sedang tersenyum. Aku belum pernah melihatnya tersenyum padaku
semenjak eomma dan appa selalu membelaku.
“Nuguseyo??(siapa?)” Nana
menunjuk pada lukisanku
“Nae Oppa...” senyumku
“Waaa.... gantengnya Jaejoong
oppa!!” Minam ikut mengomen lukisanku
“Em, bagaimana kalo pulang
sekolah kita main?” sahut Nana
“Okey...aku mau ikut!!!!”
“Bukanya kamu selalu
menolak karena takut sama appa??”
“Em... itu karena appa dan
eomma pergi ke China! Kita bisa main sepuasnya!” senyumku
“Asyik...kalau begitu kita
main ke tempat yang paling seru...”
“Aku tak sabar ingin cepat bel pulang”
Ketika bel pulang, aku
meminjam kacamata Nana dan shall Minam. Ku lihat seorang lelaki gagah memakai
jas di depan mobil. Aku kira itu penjagaku...
“Ayo cepat, kalian harus
menghalangiku agar tidak kelihatan orang itu!”
Setelah lolos dari penjaga
itu, aku, Nana dan minam pergi membeli ttokboki.
“Ini ttokboki??” tanyaku
“Ne, o iya kamu kan belum
pernah makan ini. Ayo coba..” Minam menyuapiku
“Aku pernah memakannya..
ketika Jeje oppa memasakkan untukku!”
Ketika merasakannya, sangat
pedas dari buatan Jeje oppa. Hajiman, nan jeongmal joahae! Setelah itu, aku
diajak ke Mall memilih pakaian dan mencobanya. Aku merasa terhibur oleh tingkah
mereka yang sangat lucu. Kami akhirnya memilih pakaian sesuai kepribadian, aku
memilih gaya elegan, Nana memilih gaya sexy, sementara Minam memilih gaya rock
and roll. Aku mengajak Nana dan Minam untuk mengubah gaya rambut sesuai
pakaian. Dan hasilnya kami terlihat sangat cantik kecuali Minam terlihat sangat
tomboy.
“Kita kan udah gaya gini,
bagaimana kalau kita pergi ke Namsang tower?” usul Minam
“Untuk apa?? Kalau gimana
ke restoran? Ada namja yang sangat ganteng!” usul Nana
“Em... mending ke restoran
terus pulangnya ke Namsang?”
“Okey....” jawab Minam&Nana
Di Restoran...
“Hey, itu tuh namja yang
aku maksud!”
“Kamu yakin itu??!” tanya
aku
“Iya!” jawab Nana
“Hajiman, itu kan om-om...
Aku gak nyangka kamu suka...” sahutku
“Bukan yang itu!!! Itu
appanya! Yang sebelahnya....”
“Nana, selera kau sangat
bagus!” respon Minam
“Ooh..biasa aja ah...
gantengan oppaku!” responku
“Dia itu, pemilik restoran
ini... dia sangat baik dan ramah”
“Tahu darimana info itu??”
jawab Minam
“Em.. Nana gitu loh.. hehe
aku kan pelanggan setia di sini jadi aku tahu dari pegawainya”
“Aku kira kamu tahu dari
orangnya langsung!” responku
“Iiih Rara nyebelin!”
respon Nana
“Udah-udah, kita makan aja yuk? Enak banget nih....”
Namsang tower....
“Kok sudah ditutup?!
Biasanya kan masih buka...” protes Minam
“Ya iyalah Minam, ini kan
musim dingin. Mungkin sepi pengunjung karena biasanya pada di rumah”
Tiba-tiba, dua buah mobil
berada di depan kami. Ternyata itu adalah penjaga Minam dan Nana yang menjemput
mereka.
“Sudahlah, kalian segera
pulang! Kalau tidak appa kalian akan marah..”
“Hajiman, kau bagaimana?
Aku akan menunggu sampai kamu ada jemputan” sahut Nana
“Mianhaeyo, Nana-yang (nona
Nana) kau harus segera pulang” jawab seorang penjaga
“Sudahlah... aku tidak
apa-apa kok!” sahutku
“Tapi kau janji harus
mengirim SMS pada kami bahwa kau sudah pulang!” sahut Minam
Nana dan Minam pergi
meninggalkanku di depan Namsang Tower...
Tak lama, aku terpaksa mengirim SMS bahwa aku sudah pulang. Padahal, aku
masih terjebak di suasana luar yang sangat sangat dingin.
“Tuan, aku sudah
mencari-cari nona, tapi dia tidak ada...” jawab penjaga
“Moweyo!!!! Yang bener dong
jaga adikku!! Kalau begitu biar aku lacak keberadaannya dengan GPS”
Ketika dilacak....
“Namsang tower?? Adikku
memang babo(bodoh)! Cuaca dingin ini masih saja di luar...”
Kemudian Jeje mengendarai mobilnya, diikuti mobil yang penjaga bawa.
“Haduuh salju turun semakin
banyak..... Aku sungguh tak kuat tidak memakai jaket!”
“Appa, Eomma.....” tambahku
sambil menangis
Tiba-tiba aku tak sadarkan
diri dan pingsan.
Satu jam kemudian, Jeje
sampai di Namsang. Dia mencari Rara...
“Kau cari ke sana, aku cari
ke sini...” atur Jeje pada Penjaga
“Rara babo...... dimana
kau?” teriak Jeje
“Tuan, ini Rara....” teriak
penjaga
Jeje langsung mendekati
suara penjaga dan terlihat Rara yang sedang pingsan. Jeje langsung membuka
jaketnya untuk memberikan pada Rara. Jeje langsung menggendong Rara...
“Yodongsaeng babo!(adik
perempuanku bodoh)” sahut Jeje
Ketika sadar, aku merasa
tersanjung karena oppa berada di dekatku.
“Kau itu merepotkanku!
Malam-malam belum pulang terus tidak pulang tepat waktu terus pingsan di
Namsang Tower!” Jeje sambil mencubit pipiku
“Mianhaeyo oppa....” mataku
berkaca-kaca
“Ingat ya jangan begini
lagi! Ayo cepat tidur... besok kamu kan libur, ikut ke jepang bersama oppa..”
“Bersama Yoochun oppa???”
“Ne....”
“Gomawo oppa.......” aku memeluknya dengan erat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar