FanFiction
Ige
saranginggayo ? seasons 2
Cast :
- Min Rara
- Choi Si won
- Kim Soo Hyun
Aku
merasakan hangat pelukkannya, dan mataku tiba-tiba mencucurkan air mata.
Rasanya sakit melihat oppa dengan oranglain. Selama perjalanan pulang aku dan
So Hyun terdiam tak bisa berkata-kata atas apa yang telah terjadi. Rasanya
sungguh tak enak dalam situasi ini. Sampai di rumah..
“Mmp,,,anyeonghikaseyo..
kamu mianhe atas perkataan tadi jangan anggap serius yah!”
“Anyeonghikaseyo,
bye-bye. Gamsahamnida udah mengantarku pulang”
“Ne..
bye-bye” sahut So hyun sambil melambaikan tangannya
Di kamar aku termenung mengingat
ucapan So hyun pagi itu. Aku harus bagaimana jika itu benar-benar dari hatinya?
Memikirkan hal itu aku langsung segera sadar diri dan berusaha melupakkan
dengan tidur. Jam 23.00 HPku berdering, tanganku dengan cekatan memencet tombol
sambil setengah sadar.
“Yeboseyo..
nogusehyo?”
“Kamu
sedang tidur yah? Oppa ganggu kamu!”
Mataku
langsung terbuka dan senang mendengar suara oppa “Anyeo..! oppa, siapa yeoja
itu?”
“Chagi
(sayang) itu cuman temen kampus Oppa! Kan ada tugas tapi oppa tak mengerti
tugasnya jadi kita kerja kelompok”
“Hajiman(tapi)
bisa saja yeoja itu ge-er kiranya oppa suka padanya!! Lagi pula jangan berduaan
harus ditemenin sama anggota suju lainnya! Kan yeoja itu cantik nanti menggoda
oppa bagaimana??”
“Hah..(tertawa)
cemburu yah? Ne(ya), lain kali oppa akan ajak anggota suju lainnya. Oh iya
besok Omma(ibu) akan datang ke rumah! Katanya ingin kenal denganmu! Padahal
Omma baru dari Amerika dan cepet-cepet pulang ke sini”
“Jinjja?(benarkah)
tapi kan harus cantik di depan Omma kamu sedangkan aku gak punya gaun!”
“Tenang,
biar oppa yang urus kamu! Udah dulu yah, have a nice dream. Chagi, naneun
saranghaeyo!”
“Have
a nice dream too and naneun nado sarangahae(aku juga cinta)”
Jam 14.00 aku pulang sekolah. Aku
segera ke pintu gerbang, tapi So hyun memanggilku dan menanyakan tugas kelompok
Sosiologi. Sambil jalan, aku menjelaskannya dengan rinci dan di depan pintu
gerbang, aku langsung naik mobil Oppa Si won dan melambaikan tangan pada So
hyun. Terlihat wajah Oppa yang menjadi jelek. Aku dibawa oleh oppa ke Mall.
Rasanya capek ganti-ganti gaun yang cocok denganku. Setelah ada gaun yang cocok
untukku, Oppa segera membawaku ke Salon. Dengan cekatan perias wajah merias
wajahku yang imut *narsis*. Dari ujung rambut sampai ujung kuku semua di
rawat. Kira-kira 2 jam barulah aku keluar dengan riasan. Oppa melihat dengan
mulut yang terbuka lebar *awas oppa ada lalat masuk hehe*. Dia sampe
grogi membukakan pintu untukku, aku tersenyum melihat oppa.
Sampai
di sebuah hotel berbintang, aku turun bak seorang putrid dan seorang pangeran.
Tiba-tiba hak sepatu yang ku pakai
patah! Oppa kaget dan untungnya aku membawa sepatu teplek. Di depan Ommanya
Oppa Si won aku memberikan salam. Tanganku berkeringan tapi Oppa terus memegang
tanganku agar tak grogi. Makanan mahal dihidangkan oleh pelayan, aku melihatnya
merasa gak yakin bisa memakai garpu dan sendok. Oppa mengerti tatapanku pada
makanan itu, dia memotongkan makanan itu untukku. Aku tersenyum manis padanya.
“Aku
sudah tahu hubungan kalian sejak lama. Aku kira ini cinta biasa. Tapi setelah
melihat prestasimu disekolah aku merasa kamu layak jadi menantu kami. (melihat
dari ujung rambut sampai ujung kaki) kamu terlihat cantik dari foto itu! Tapi
aku harap kamu memakai sepatu hak tinggi”
(kaget
karena sudah mengetahuiku secara detile) “Chweosonghamnida,(maaf) Omma sepatu
saya tadi rusak”
“Kenapa
Si won berikan sepatu rusak!(sambil dengan nada tinggi) Kamu mencintai anak
saya?”
“Ne(ya)
Ajuma. Naneun jeongmal saranghae”
“Kalau
gitu, mulai besok kamu akan belajar menjadi keluarga kami! Dan saya akan
berbicara pada ibumu. Satu seminggu lagi, suamiku akan mengadakan pesta
perusahaan kami dan aku ingin kamu hadir dan terlihat sempurna!”
(di
dalam hati aku merasa ini pemaksaan tapi untuk oppa aku kan lakukan apapun)
Selesai
makan, aku diantar oppa ke rumah. Dia ingin bertemu dengan orangtuaku. Dia
sangat hormat pada Omma dan Appaku, dengan berani oppa juga meminta izin agar
suatu saat bisa menjadi namphyon(suami) ku. Dengan senyuman bahagia orangtuaku
mengizinkan hubungan kami. Hari itu sangat bahagia karena kedua keluarga
merestui hubungan aku dan oppa.
Dimulai hari senin, aku belajar
menjadi keluarga oppa. Yang pertama adalah belajar biola, kata ajuma(ibunya Si won oppa) biola
itu melambangkan keharmonisan dan biola itu alat music kesukaan appa(bpk)nya si
won. Rasanya jari ini sakit sekali memegang senar yang ada di biola.
Sampai-sampai jariku berdarah! Ketika aku sedang latihan, oppa datang…
“Anyeong..
chagi, udah male mayo kita pulang. Khaza!!” sahutnya sambil menarik tanganku
“Oppa,
tunggu dulu! Ini kan belum jam 8 malam!”
Tapi,
oppa terus menarikku dan keluar dari ruangan itu. Rumah oppa begitu besar
seperti istana kerajaan! Aku melepaskan tangan, dan membentak oppa karena tidak
sopan tak pamit pada guru biola. Dia hanya tersenyum dan mengatakan bahwa
kasihan melihatku melakukan itu. Ketika sampai di mobil. Oppa mengobati jariku
yang terluka, dia dengan hati-hati menempelkan plaster pada jari kiriku. Lagi-lagi
aku terkagum pada perhatian oppa. Memang namja idaman kataku dalam hati.
Hari kedua. Aku seperti biasa
berangkat ke sekolah dijemput oleh Si Won oppa. Ketika istirahat, aku pergi ke
kantin bersama kedua sobatku. So hyun datang menghampiri dan melihat jemariku
yang penuh plaster..
“Rara!
Kenapa jari2 kamu? kok plaser!!” sahut So Hyun yang cemas
“Oh,
ini karena aku belajar biola” dengan nada yang biasa-biasa saja
“Apa!!!
Kenapa bukankah kau sudah bisa bermain piano?”
“Dia
kan demi oppa tersayang.. hehe” sahut han ji (sobatku)
“Sebentar
lagi kamu akan menjadi seorang putri! Mmp, aku rasanya senang punya teman
seorang putri!” sahut Soo Ya (sobatku)
“Jadi,
kau beneran dengan namja playboy itu!! dia sudah buat kamu luka. Aku hawatir
dengan kamu!”
“Jangan
bilang oppa playboy! Dia itu baik sekali padaku”
“Kok
malah hawatir sama Rara? Ayo ada apa?” sahut Han Ji
“e…e..engggak..
cuman takut aja” sahut So hyun yang takut ketahuan
“So
hyun tu takut aku hawatir mikirin kamu! Gitukan?” sahut Soo ya
“Bukan
akh, kamu ngarang!”
“Ikh,So
hyun gitu deh sama aku!” sahut Soo ya
Tet..tet.. bel pulang berbunyi, aku
segera ke depan gerbang untuk menunggu oppa.
Kali ini oppa tak terlambat, dia tepat waktu. Biasanya oppa suka
terlambat karena latihan bersama anak-anak suju lainnya. Perlajaran kedua
adalah memasak. Oppa tertawa mendengarnya, karena ia tahu bahwa aku gak bisa
masak. Hehe.. kali ini, oppa membawaku ke apartemen personil suju! Aku juga tak
mengerti kenapa oppa membawaku kesana. Dan ternyata alasannya agar aku dapat
kenal dengan anggota suju lainnya yah, selama ini aku belum pernah kenalan dan
bertemu mereka*aslinya juga pengn lihat langsung!hehe*
Sampai
di apartmen, aku dikenalkan persatu-satu kepada personil suju. Tapi ketika itu
aku melihat seorang unnie yang ada didekat Kyuhyun oppa. Ternyata dia adalah
pacarnya Kyu hyun, namanya adalah Byulri unnie *maaf ya unnie jadi kebawa2*.
Kemudian, aku dititipkan kepada ryeowook yang mahir memasak. Selama memasak
rasanya aku bingung bumbu-bumbu yang begitu banyak dan aku pun tak hapal itu.
tapi ryeowook oppa dengan sabar mengajariku. Ketika membuat kue, ryeowook oppa
yang melihatku sudah kecapean mengoleskan tepung ke wajahku. Dan terjadilah
perang oles tepung pada wajah. Begitu serunya belajar dengan ryewook oppa! Tapi
wajahku jadi penuh dengan tepung! Hah.. membuat kue pun dilanjutkan, setelah
campur ini campur itu, dan dibentuk barulah dimasukan ke oven. 5 menit kemudian
kue pun jadi, akhirnya rasanya sangat enak. Sekarang aku sudah mengerti caranya
memasak kue! Saking bahagianya aku lupa kalau sudha memeluk ryeowook oppa.
Tiba-tiba datang oppa Si won..
“Ehm2..”
“Oppa…
aku cuman.. eh, aku bisa masak kue lho!”
Oppa
tertawa “Lho kok, oppa malah tertawa!”
“Itu
lihat wajahmu penuh dengan tepung luchunya! Ryeowook makasih yah sudah
mengajarkan pada chagi(sayang) ku.”
“ne(ya),
Oppa ryeowook. Gamsahamnida”
“Cheonmaneyo..
kalau butuh bantuan hubungi saja oppa ok!”
“Ok
oppa!!” sahutku yang tersenyum
Ketika
pulang ke rumah aku ketiduran di mobil. Oppa tersenyum melihatku, dia hawatir
akan aku yang harus belajar hal-hal yang aneh ini.
Hari rabu. Istirahat tiba, aku tidak
pergi ke kantin karena kecapean. Dan memanfaatkan waktu dengan tidur. Soo Ya
dan Han Ji jadi kena imbas. Mereka rela tak ke kantin hanya untuk menemaniku.
Soo hyun yang melihat hal itu, menyuruh Soo Ya dan Hanji pergi ke kantin. Ia
bersedia menggantikan mereka untuk menjagaku. Berapa menit kemudian bel
berbunyi aku kaget sekali mendengar bel yang begitu keras!
Pulang
sekolah aku pergi ke taman sendirian.
“Hari
ini, aku libur! Horee…!” sahutku yang berteriak
“Hey..berisik!
libur apa? Besok kan sekolah?” sahut Soo hyun yang datang menghampiriku
“Libur
karena hari ini, aku tak ada pelajaran tuan putri lagi!” sahutku yang menguap
“Kamu
masih ngantuk? Aduh, kasihan tuan putri ini! Khaza(ayo) tidur di bahuku” sambil
menepuk-nepuk bahunya
Aku
merasa ini suatu penghiatan pada oppa. Tapi karena ngantuk berat aku terpaksa
melakukannya mumpung gratis + mumpung oppa gak ada!hehe..
Hari keempat, pelajarannya adalah
belajar tatakrama makan. Dengan bantuan ahlinya, aku di ajarkan persyaratan
yang bejibun banget! Aku terus mencoba selalu salah. Apalagi, ketika memotong
danging rasanya aneh cara motong aja harus wibawa. Dan ketika minum harus
sedikit-sedikit. Cara pegang gelas juga membuatku tak nyaman. Pelajaran kali
ini aku sampai jam 9 malam! Karena aku terus saja melakukan kesalahan. Pulang
ke rumah omma dan appaku merasa kasihan melihatku yang kecapean. Tapi karena
ini keinginanku membuat ortu tak bisa mencegahnya.
Hari kelima. Aku belajar memakai sepatu hak tinggi. Aku memilih
teman-temanku yang mengajarkan. Ku pikir Soo ya dan Hanji terbiasa memakai hak tinggi.
Aku bersama sobat-sobatku belajar di ruangan piano yang selalu sepi. So hyun
kemudian datang melihatku, tiba-tiba aku jatuh terkilir. Aku menjerit
kesakitan. So hyun dengan refleks menghampiri dan memijit kakiku. Dia selalu
memasang wajah hawatir ketika aku terjadi sesuatu. Kenapa selalu saja ada dia
saat hal-hal yang genting sahutku dalam hati. Soo Ya dan Hanji yang melihatnya
sontak kaget atas perilaku Soo Hyun.
Hari ke-enam aku berlatih bermain
piano, memasak dan berjalan dengan sepatu hak tinggi. Pulang ke rumah sekitar
pukul 4 pagi. Aku tidur cuman 3 jam karena pukul 07.00 harus berangkat ke
sekolah. Di sekolah aku gak kuat menahan kantuk dan tidur begitu saja.
Tiba-tiba terasa penghapus papan tulis yang terlempar ke pipiku.
“Hei!!
Rara, jangan tidur!” sahut Mrs.Yun. Mrs.Yun adalah guru yang tersadis
menurutku!
“Awww…”
sahutku sambil memelas pipi dan melihat semua murid yang tertawa
Istirahat
tiba aku segera ke taman agar tidak diganggu orang. Tapi SooHyun mengejarku.
Kami duduk berdua, aku terus menguap sangat memalukan! Dia bercerita tapi
mataku sudah 5watt dan langsung tertidur. Soohyun yang terus bercerita berhenti
saat melihatku dengan mata tertutup. Dia menggeserkan kepalanya ke bahunya. Aku
tak berkutik apapun karena yang kupikirkan hanya rasa kantukku.
Hari minggu, aku menghabiskan waktu
dengan tidur dan tidur. 18.00 Sooya dan Hanji membangunkanku, mereka menyuruhku
mandi untuk bersiap ke pesta itu. aku pikir acaranya masih jauh sekitar 3 jam
lagi, tapi mereka terus memaksaku. 3 jam kemudian aku sudah di make up dan
memakai gaun yang indah. Tapi selama di make up aku terus bersin sehingga di
make up membutuhkan waktu yang sangat lama. Kemudian aku dijemput mobil yang
mewwwahhh… Sampai di pesta ulangtahun
appanya Si won. Aku ditemani Oppa Siwon berjalan di red carpet. Aku
merasa tidak nyaman berada disana. Karena orang yang mengobrol denganku pasti
menanyakan harga pakaianku, make up dsb. Sedangkan aku sama sekali tak tahu
tentang hal itu!
“Attention
please..ada satu pengumuman,. Siwon ayo kesini nak! Dan Rara ayo kesini!” sahut
Omma Siwon
Aku
berjalan mendekati Omma Siwon
“Minggu
depan, Siwon dan Rara akan menikah! Dan hari ini sebenarnya acara pertunangan
Siwon dan Rara”
Aku sangat kaget. ‘pantesan tadi aku belum lihat
appanya Siwon’ sahutku dalam hati. Oppa Siwon memakaikan cincin yang mahal
padaku, aku bahagia. Tapi aku terganggu ketika melihat yoja yang pernah ku
lihat berduaan dengan oppa…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar