Sabtu, 07 Juli 2012

FanFiction Ige saranginggayo ? seasons 2


FanFiction
Ige saranginggayo ? seasons 2
Cast : 
  • Min Rara
  • Choi Si won
  • Kim Soo Hyun

Aku merasakan hangat pelukkannya, dan mataku tiba-tiba mencucurkan air mata. Rasanya sakit melihat oppa dengan oranglain. Selama perjalanan pulang aku dan So Hyun terdiam tak bisa berkata-kata atas apa yang telah terjadi. Rasanya sungguh tak enak dalam situasi ini. Sampai di rumah..
“Mmp,,,anyeonghikaseyo.. kamu mianhe atas perkataan tadi jangan anggap serius yah!”
“Anyeonghikaseyo, bye-bye. Gamsahamnida udah mengantarku pulang”
“Ne.. bye-bye” sahut So hyun sambil melambaikan tangannya
            Di kamar aku termenung mengingat ucapan So hyun pagi itu. Aku harus bagaimana jika itu benar-benar dari hatinya? Memikirkan hal itu aku langsung segera sadar diri dan berusaha melupakkan dengan tidur. Jam 23.00 HPku berdering, tanganku dengan cekatan memencet tombol sambil setengah sadar.
“Yeboseyo.. nogusehyo?”
“Kamu sedang tidur yah? Oppa ganggu kamu!”
Mataku langsung terbuka dan senang mendengar suara oppa “Anyeo..! oppa, siapa yeoja itu?”
“Chagi (sayang) itu cuman temen kampus Oppa! Kan ada tugas tapi oppa tak mengerti tugasnya jadi kita kerja kelompok”
“Hajiman(tapi) bisa saja yeoja itu ge-er kiranya oppa suka padanya!! Lagi pula jangan berduaan harus ditemenin sama anggota suju lainnya! Kan yeoja itu cantik nanti menggoda oppa bagaimana??”
“Hah..(tertawa) cemburu yah? Ne(ya), lain kali oppa akan ajak anggota suju lainnya. Oh iya besok Omma(ibu) akan datang ke rumah! Katanya ingin kenal denganmu! Padahal Omma baru dari Amerika dan cepet-cepet pulang ke sini”
“Jinjja?(benarkah) tapi kan harus cantik di depan Omma kamu sedangkan aku gak punya gaun!”
“Tenang, biar oppa yang urus kamu! Udah dulu yah, have a nice dream. Chagi, naneun saranghaeyo!”
“Have a nice dream too and naneun nado sarangahae(aku juga cinta)”
            Jam 14.00 aku pulang sekolah. Aku segera ke pintu gerbang, tapi So hyun memanggilku dan menanyakan tugas kelompok Sosiologi. Sambil jalan, aku menjelaskannya dengan rinci dan di depan pintu gerbang, aku langsung naik mobil Oppa Si won dan melambaikan tangan pada So hyun. Terlihat wajah Oppa yang menjadi jelek. Aku dibawa oleh oppa ke Mall. Rasanya capek ganti-ganti gaun yang cocok denganku. Setelah ada gaun yang cocok untukku, Oppa segera membawaku ke Salon. Dengan cekatan perias wajah merias wajahku yang imut *narsis*. Dari ujung rambut sampai ujung kuku semua di rawat. Kira-kira 2 jam barulah aku keluar dengan riasan. Oppa melihat dengan mulut yang terbuka lebar *awas oppa ada lalat masuk hehe*. Dia sampe grogi membukakan pintu untukku, aku tersenyum melihat oppa.
Sampai di sebuah hotel berbintang, aku turun bak seorang putrid dan seorang pangeran. Tiba-tiba hak  sepatu yang ku pakai patah! Oppa kaget dan untungnya aku membawa sepatu teplek. Di depan Ommanya Oppa Si won aku memberikan salam. Tanganku berkeringan tapi Oppa terus memegang tanganku agar tak grogi. Makanan mahal dihidangkan oleh pelayan, aku melihatnya merasa gak yakin bisa memakai garpu dan sendok. Oppa mengerti tatapanku pada makanan itu, dia memotongkan makanan itu untukku. Aku tersenyum manis padanya.
“Aku sudah tahu hubungan kalian sejak lama. Aku kira ini cinta biasa. Tapi setelah melihat prestasimu disekolah aku merasa kamu layak jadi menantu kami. (melihat dari ujung rambut sampai ujung kaki) kamu terlihat cantik dari foto itu! Tapi aku harap kamu memakai sepatu hak tinggi”
(kaget karena sudah mengetahuiku secara detile) “Chweosonghamnida,(maaf) Omma sepatu saya tadi rusak”
“Kenapa Si won berikan sepatu rusak!(sambil dengan nada tinggi) Kamu mencintai anak saya?”
“Ne(ya) Ajuma. Naneun jeongmal saranghae”
“Kalau gitu, mulai besok kamu akan belajar menjadi keluarga kami! Dan saya akan berbicara pada ibumu. Satu seminggu lagi, suamiku akan mengadakan pesta perusahaan kami dan aku ingin kamu hadir dan terlihat sempurna!”
(di dalam hati aku merasa ini pemaksaan tapi untuk oppa aku kan lakukan apapun)
Selesai makan, aku diantar oppa ke rumah. Dia ingin bertemu dengan orangtuaku. Dia sangat hormat pada Omma dan Appaku, dengan berani oppa juga meminta izin agar suatu saat bisa menjadi namphyon(suami) ku. Dengan senyuman bahagia orangtuaku mengizinkan hubungan kami. Hari itu sangat bahagia karena kedua keluarga merestui hubungan aku dan oppa.
            Dimulai hari senin, aku belajar menjadi keluarga oppa. Yang pertama adalah belajar  biola, kata ajuma(ibunya Si won oppa) biola itu melambangkan keharmonisan dan biola itu alat music kesukaan appa(bpk)nya si won. Rasanya jari ini sakit sekali memegang senar yang ada di biola. Sampai-sampai jariku berdarah! Ketika aku sedang latihan, oppa datang…
“Anyeong.. chagi, udah male mayo kita pulang. Khaza!!” sahutnya sambil menarik tanganku
“Oppa, tunggu dulu! Ini kan belum jam 8 malam!”
Tapi, oppa terus menarikku dan keluar dari ruangan itu. Rumah oppa begitu besar seperti istana kerajaan! Aku melepaskan tangan, dan membentak oppa karena tidak sopan tak pamit pada guru biola. Dia hanya tersenyum dan mengatakan bahwa kasihan melihatku melakukan itu. Ketika sampai di mobil. Oppa mengobati jariku yang terluka, dia dengan hati-hati menempelkan plaster pada jari kiriku. Lagi-lagi aku terkagum pada perhatian oppa. Memang namja idaman kataku dalam hati.
            Hari kedua. Aku seperti biasa berangkat ke sekolah dijemput oleh Si Won oppa. Ketika istirahat, aku pergi ke kantin bersama kedua sobatku. So hyun datang menghampiri dan melihat jemariku yang penuh plaster..
“Rara! Kenapa jari2 kamu? kok plaser!!” sahut So Hyun yang cemas
“Oh, ini karena aku belajar biola” dengan nada yang biasa-biasa saja
“Apa!!! Kenapa bukankah kau sudah bisa bermain piano?”
“Dia kan demi oppa tersayang.. hehe” sahut han ji (sobatku)
“Sebentar lagi kamu akan menjadi seorang putri! Mmp, aku rasanya senang punya teman seorang putri!” sahut Soo Ya (sobatku)
“Jadi, kau beneran dengan namja playboy itu!! dia sudah buat kamu luka. Aku hawatir dengan kamu!”
“Jangan bilang oppa playboy! Dia itu baik sekali padaku”
“Kok malah hawatir sama Rara? Ayo ada apa?” sahut Han Ji
“e…e..engggak.. cuman takut aja” sahut So hyun yang takut ketahuan
“So hyun tu takut aku hawatir mikirin kamu! Gitukan?” sahut Soo ya
“Bukan akh, kamu ngarang!”
“Ikh,So hyun gitu deh sama aku!” sahut Soo ya
            Tet..tet.. bel pulang berbunyi, aku segera ke depan gerbang untuk menunggu oppa.  Kali ini oppa tak terlambat, dia tepat waktu. Biasanya oppa suka terlambat karena latihan bersama anak-anak suju lainnya. Perlajaran kedua adalah memasak. Oppa tertawa mendengarnya, karena ia tahu bahwa aku gak bisa masak. Hehe.. kali ini, oppa membawaku ke apartemen personil suju! Aku juga tak mengerti kenapa oppa membawaku kesana. Dan ternyata alasannya agar aku dapat kenal dengan anggota suju lainnya yah, selama ini aku belum pernah kenalan dan bertemu mereka*aslinya juga pengn lihat langsung!hehe*
Sampai di apartmen, aku dikenalkan persatu-satu kepada personil suju. Tapi ketika itu aku melihat seorang unnie yang ada didekat Kyuhyun oppa. Ternyata dia adalah pacarnya Kyu hyun, namanya adalah Byulri unnie *maaf ya unnie jadi kebawa2*. Kemudian, aku dititipkan kepada ryeowook yang mahir memasak. Selama memasak rasanya aku bingung bumbu-bumbu yang begitu banyak dan aku pun tak hapal itu. tapi ryeowook oppa dengan sabar mengajariku. Ketika membuat kue, ryeowook oppa yang melihatku sudah kecapean mengoleskan tepung ke wajahku. Dan terjadilah perang oles tepung pada wajah. Begitu serunya belajar dengan ryewook oppa! Tapi wajahku jadi penuh dengan tepung! Hah.. membuat kue pun dilanjutkan, setelah campur ini campur itu, dan dibentuk barulah dimasukan ke oven. 5 menit kemudian kue pun jadi, akhirnya rasanya sangat enak. Sekarang aku sudah mengerti caranya memasak kue! Saking bahagianya aku lupa kalau sudha memeluk ryeowook oppa. Tiba-tiba datang oppa Si won..
“Ehm2..”
“Oppa… aku cuman.. eh, aku bisa masak kue lho!”
Oppa tertawa “Lho kok, oppa malah tertawa!”
“Itu lihat wajahmu penuh dengan tepung luchunya! Ryeowook makasih yah sudah mengajarkan pada chagi(sayang) ku.”
“ne(ya), Oppa ryeowook. Gamsahamnida”
“Cheonmaneyo.. kalau butuh bantuan hubungi saja oppa ok!”
“Ok oppa!!” sahutku yang tersenyum
Ketika pulang ke rumah aku ketiduran di mobil. Oppa tersenyum melihatku, dia hawatir akan aku yang harus belajar hal-hal yang aneh ini.
            Hari rabu. Istirahat tiba, aku tidak pergi ke kantin karena kecapean. Dan memanfaatkan waktu dengan tidur. Soo Ya dan Han Ji jadi kena imbas. Mereka rela tak ke kantin hanya untuk menemaniku. Soo hyun yang melihat hal itu, menyuruh Soo Ya dan Hanji pergi ke kantin. Ia bersedia menggantikan mereka untuk menjagaku. Berapa menit kemudian bel berbunyi aku kaget sekali mendengar bel yang begitu keras!
Pulang sekolah aku pergi ke taman sendirian.
“Hari ini, aku libur! Horee…!” sahutku yang berteriak
“Hey..berisik! libur apa? Besok kan sekolah?” sahut Soo hyun yang datang menghampiriku
“Libur karena hari ini, aku tak ada pelajaran tuan putri lagi!”   sahutku yang menguap
“Kamu masih ngantuk? Aduh, kasihan tuan putri ini! Khaza(ayo) tidur di bahuku” sambil menepuk-nepuk bahunya
Aku merasa ini suatu penghiatan pada oppa. Tapi karena ngantuk berat aku terpaksa melakukannya mumpung gratis + mumpung oppa gak ada!hehe..
            Hari keempat, pelajarannya adalah belajar tatakrama makan. Dengan bantuan ahlinya, aku di ajarkan persyaratan yang bejibun banget! Aku terus mencoba selalu salah. Apalagi, ketika memotong danging rasanya aneh cara motong aja harus wibawa. Dan ketika minum harus sedikit-sedikit. Cara pegang gelas juga membuatku tak nyaman. Pelajaran kali ini aku sampai jam 9 malam! Karena aku terus saja melakukan kesalahan. Pulang ke rumah omma dan appaku merasa kasihan melihatku yang kecapean. Tapi karena ini keinginanku membuat ortu tak bisa mencegahnya.
            Hari kelima. Aku belajar  memakai sepatu hak tinggi. Aku memilih teman-temanku yang mengajarkan. Ku pikir Soo ya dan Hanji terbiasa memakai hak tinggi. Aku bersama sobat-sobatku belajar di ruangan piano yang selalu sepi. So hyun kemudian datang melihatku, tiba-tiba aku jatuh terkilir. Aku menjerit kesakitan. So hyun dengan refleks menghampiri dan memijit kakiku. Dia selalu memasang wajah hawatir ketika aku terjadi sesuatu. Kenapa selalu saja ada dia saat hal-hal yang genting sahutku dalam hati. Soo Ya dan Hanji yang melihatnya sontak kaget atas perilaku Soo Hyun.
            Hari ke-enam aku berlatih bermain piano, memasak dan berjalan dengan sepatu hak tinggi. Pulang ke rumah sekitar pukul 4 pagi. Aku tidur cuman 3 jam karena pukul 07.00 harus berangkat ke sekolah. Di sekolah aku gak kuat menahan kantuk dan tidur begitu saja. Tiba-tiba terasa penghapus papan tulis yang terlempar ke pipiku.
“Hei!! Rara, jangan tidur!” sahut Mrs.Yun. Mrs.Yun adalah guru yang tersadis menurutku!
“Awww…” sahutku sambil memelas pipi dan melihat semua murid yang tertawa
Istirahat tiba aku segera ke taman agar tidak diganggu orang. Tapi SooHyun mengejarku. Kami duduk berdua, aku terus menguap sangat memalukan! Dia bercerita tapi mataku sudah 5watt dan langsung tertidur. Soohyun yang terus bercerita berhenti saat melihatku dengan mata tertutup. Dia menggeserkan kepalanya ke bahunya. Aku tak berkutik apapun karena yang kupikirkan hanya rasa kantukku.
            Hari minggu, aku menghabiskan waktu dengan tidur dan tidur. 18.00 Sooya dan Hanji membangunkanku, mereka menyuruhku mandi untuk bersiap ke pesta itu. aku pikir acaranya masih jauh sekitar 3 jam lagi, tapi mereka terus memaksaku. 3 jam kemudian aku sudah di make up dan memakai gaun yang indah. Tapi selama di make up aku terus bersin sehingga di make up membutuhkan waktu yang sangat lama. Kemudian aku dijemput mobil yang mewwwahhh… Sampai di pesta ulangtahun  appanya Si won. Aku ditemani Oppa Siwon berjalan di red carpet. Aku merasa tidak nyaman berada disana. Karena orang yang mengobrol denganku pasti menanyakan harga pakaianku, make up dsb. Sedangkan aku sama sekali tak tahu tentang hal itu!
“Attention please..ada satu pengumuman,. Siwon ayo kesini nak! Dan Rara ayo kesini!” sahut Omma Siwon
Aku berjalan mendekati Omma Siwon
“Minggu depan, Siwon dan Rara akan menikah! Dan hari ini sebenarnya acara pertunangan Siwon dan Rara”
Aku sangat kaget. ‘pantesan tadi aku belum lihat appanya Siwon’ sahutku dalam hati. Oppa Siwon memakaikan cincin yang mahal padaku, aku bahagia. Tapi aku terganggu ketika melihat yoja yang pernah ku lihat berduaan dengan oppa… 

Tidak ada komentar: