Cast :
Ø Min
Rara
Ø Choi
Si Won
Ø Kim
Soo Hyun (pacar baru ku hehe..) ^_^
Story :
Anyeong..
ketemu lagi di ff kedua aku! Kali ini aku akan menceritakan diriku sendiri yang
menjalin hubungan dengan oppa Si Won. Oppa Si Won disini jadi anak kuliahan.
Akhir-akhir
ini hubungan kami renggang, oppa jarang meneleponku begitu juga aku yang sibuk
sekolah. Cuaca sangat panas aku dari kelas melamun sambil melihat jendela ke
lapang sekolah. Aku teringat kami yang pernah bermain sky bersama. Waktu itu
aku selalu terjatuh tapi oppa senantiasa memegang tanganku.
Plakkkk… Ibu
guru kimia melemparku kapur tulis. Rasanya pipi ini sakit.
“Hey! Rara
perhatikan!! Jangan melamun saja!!!” bentak Ibu guru
“Ya bu,
maaf..”
Semua orang
menertawakanku. Entah kenapa pekerjaanku berganti bukan sebagai pelajar tapi
jadi tukang melamun. He2.. Tet,,, tet,, bel berbunyi aku langsung ke kantin
dengan teman-teman lain. Di kantin lagi-lagi hanya melamun tapi aku dengar
teman-teman membicarakan namja yang bernama Soo hyun. Tapi aku tak peduli
omongan mereka.
Pulang sekolah aku merasa bête
sekali rasanya hati ini hampa. Melihat terus handphone oppa tak meneleponku.
Rasa takut mulai menghampiri diriku, hati bertanya apakah oppa selingkuh?
Bukankah teman-teman kampus oppa sangat cantik? Keluar kelas aku ingin melihat
lapangan yang ramai oleh namja-namja yang bermain basket. Teman-teman begitu
bersorak melihat seorang namja yang tak ku kenal. Dia emang terlihat manis dan
ganteng. Akh, aku kan punya oppa Si Won yang mempunyai senyuman yang indah!
Tiba-tiba bola basket itu menuju kepalaku. Pandanganku menjadi gelap..
Ketika ku
sadar terlihat teman-teman yang begitu menghawatirkanku. Kepalaku pusing
sekali. Tapi ketika aku melihat di samping ada seorang namja yang tadi kulihat.
“Kau tidak
apa-apa?”
“Ti..dak
cuman kepalaku pusing. Kamu siapa?”
“Dia tadi
yang menolong kamu! Masa gak kenal! Kamu beruntung dibawa oleh dia” sahut salah
seorang temanku
“O..
gamsahamnida..”
“Cheonmaneyo..”
sahut namja itu yang tersenyum
Keesokan harinya oppa meneleponku
dan menanyakan kabar. Rasanya senang tak terbayangkan. Aku juga tak lupa
menanyakan kesehatan oppa. Tahu gak aku kayak dapet uang sejuta ketika oppa
mengajakku untuk ngedate pada sore ini! Jam 14.00 pelajaran selesai, saatnya
pulang. Sambil menunggu waktu aku pergi ke ruang music. Ketika aku haengbok
biasanya aku pergi mencurahkannya pada piano.
Sampai di
ruang music aku merasa capek karena antara kelas ke ruangan agak jauh. Suara
piano terdengar begitu indah. Tapi aku merasa aneh karena biasanya hanya aku
yang suka ke ruangan ini. Dibukanya pintu aku melihat seorang namja yang pernah
menolongku. Dia berhenti memainkan piano untuk menyapaku. Aku langsung
mendekatinya dan menanyakan kenapa berada disini jawabnya :
“Aku suka
dengan piano, piano bagiku adalah teman curhatku. Kamu mau ngapain kesini?”
“aku juga
mau main piano. Ternyata uri joha piano!”
“Khaza, kita
main piano bersama!!”
Aku duduk
disampingnya, rasanya begitu senang sekali. Apalagi kita memainkan lagu
2am-can’t let you even if I die. Aku memberanikan diri menyanyi disampingnya
dan dilanjutkan oleh namja itu.
“Jugeodo
motbonae naega eotteoke neol bonae, garyeo geoddeun tteonaryeo geodeun nae
gaseum gochyeonae…”
Jam 15.00
akhirnya tiba. Aku bersama namja itu ke gerbang sekolah. Oppa sedang menungguku
diluar gerbang. Aku melambaikan tangan tapi namja itu seperti tidak suka
melihatnya. Di mobil oppa menanyakan siapa namja tadi, aku bilang namja itu
hanya chinggu. Aku tersenyum lihat oppa cemburu padaku. Kami berdua minum di
kafe. Aku terus bercanda dengan oppa. Senyuman manis dan indahnya membuat
hatiku meleleh. Hah..hari ini sangat senang dan sangat beruntung!
Hari sabtu oppa berjanji akan
ngedate denganku. Pagi-pagi aku berangkat ke sekolah dengan semangat. Semua
temanku merasa aneh yang biasanya ku melamun. Mereka lihat senyuman indahku dan
langsung mengetahui aku dan oppa ngedate. Teman-temanku pada histeris dan
memelukku dengan erat. Aku tersenyum bahagia. Bel berbunyi pelajaran pertama
yaitu bahasa inggris. Kami disuruh buat puisi yang bertema cinta. Aku jadi
teringat pada namja yang aku sendiri tak tahu namanya. Ku tanyakan pada
chinggu, tapi entah kenapa suasana kelas jadi tenang. Aku menjadi dapat giliran
pertama karena suaraku terdengar oleh Mr.Fredy guru bhs.inggris. Dengan nafas
yang panjang aku mencoba kedepan kelas dan mulai menghayati suasana cinta.
Setelah ku membaca, Mr.Fredy sangat memujiku. Semua teman bertepuk tangan.
Pulang
sekolah, aku menunggu di tempat pemberhentian bis. Ku menghubungi oppa tapi dia
tak mengangkatku! Lagi-lagi disampingku ada namja itu. dia sedang menunggu bis
datang. Tapi sekian lama menunggu oppa tak datang dan bis juga tak seperti
biasanya tak kelihatan. Tiba-tiba namja itu mengajak aku untuk berjalan kaki.
Aku pikir rumahnya tak searah dengan ku ternyata kami searah malahan cuman beda
komplek. Selama perjalanan aku cemberut kecewa oppa tak datang. Dia terus
melucu dan membuatku akhirnya tertawa. Ketika lewat toko yang serba pink, dia
menarik tanganku. Ternyata dia membelikanku sebuah boneka kelinci luchu. Aku
ingat drama he’s beautiful. Dia seenaknya
membelikanku cincin pasangan padahal aku mempunyai kalung yang indah
dari oppa. Dengan alasan chinggu, kuterima saja cincin itu. Kami menyebrang
tapi ada motor yang mengebut. Namja itu langsung menarik tanganku dan memelukku
erat. Aku kaget sekali dan langsung menangis. Dia kemudian melepaskan tubuhnya
dan menawariku sapu tangan. Sampai di rumah aku merasa ingin melambaikan dan tersenyum
padanya. Entah kenapa hatiku merasa senang. Dia tersenyum padaku dan hati ini
merasa berdegup kencang melihat senyumannya yang manis. Aku berpikir apakah ini
cinta? Tapi aku langsung ingat dengan oppa Si Won. Di kamar tidur ku melihat
sapu tangan itu dan bertuliskan Soo Hyun. Aku kaget melihatnya ternyata dia
adalah namja yang disukai oleh teman-temanku!
Hari minggu, aku pergi ke rumah
oppa. Rumah oppa sangat besar dan bagus. Ia memang orang kaya tapi aku tak suka
karena didalam rumahnya sangat sepi. Hanya ada oppa dan pembantu rumah yang
banyak. Omma dan appanya memang sibuk bisnis. Aku menunggu di ruang tamu tapi
oppa tak datang juga. Ternyata oppa tak ada di rumah tapi sekretaris pegawai
rumah oppa bersedia mengantarkanku menemui oppa. Rasanya bagaikan seorang putri
keluar dari rumah mewah dengan mobil yang mewah juga. Sampai di sebuah kafe
sekretaris yang biasa ku panggil paman membuka pintu mobil untukku dan bilang
bahwa oppa berada di dalam kafe itu. ketika aku masuk terlihat oppa Si Won dengan
seorang yeoja. Aku kaget melihatnya, yeoja itu cantik dan seksi. Aku segera
keluar kafe dan oppa mengejarku. Dia memanggilku dan rasanya kakiku begitu
sulit digerakkan.
“Rara!
(sambil mendekat) kau kenapa ada disini?”
“Oppa,,
arasso aku tidak cantik tapi haruskah oppa selingkuh didepan mataku?” sahutku
sambil menangis
Dia hanya
tersenyum tiba-tiba datang sebuah pukulan.
“Apa yang
kau lakukan ??! dia menangis!!” sahut Soo hyun
“Soo hyun?”
“Jadi, kau
sudah mengetahui namaku.. Ayo kita pergi dari sini!”
“Tata…pi (So
hyun menarikku) oppa aku akan hubungi oppa”
“Ne,(ya) aku
perlu bicara dengan mu”
Sudah jauh
dari kafe itu aku melepaskan tangannya. Aku sangat kesal padanya karena telah
memukul oppa. Tapi dia terlihat dengan wajah yang cemas dan langsung memelukku.
Aku bingung dengan sikapnya. Tapi dia langsung bicara
“Saranghae..
jangan diam jika disakiti oleh oranglain! Saranghae.. jeongmal saranghae”
_bersambung_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar