Sabtu, 07 Juli 2012

Fanfiction "Apakah ini cinta? (Ige Saranginggayo?)"

FanFiction : "Apakah ini cinta? (Ige Saranginggayo?)"


Cast :
Ø Min Rara
Ø Choi Si Won
Ø Kim Soo Hyun (pacar baru ku hehe..) ^_^

Story :
Anyeong.. ketemu lagi di ff kedua aku! Kali ini aku akan menceritakan diriku sendiri yang menjalin hubungan dengan oppa Si Won. Oppa Si Won disini jadi anak kuliahan.
Akhir-akhir ini hubungan kami renggang, oppa jarang meneleponku begitu juga aku yang sibuk sekolah. Cuaca sangat panas aku dari kelas melamun sambil melihat jendela ke lapang sekolah. Aku teringat kami yang pernah bermain sky bersama. Waktu itu aku selalu terjatuh tapi oppa senantiasa memegang tanganku.
Plakkkk… Ibu guru kimia melemparku kapur tulis. Rasanya pipi ini sakit.
“Hey! Rara perhatikan!! Jangan melamun saja!!!” bentak Ibu guru
“Ya bu, maaf..”
Semua orang menertawakanku. Entah kenapa pekerjaanku berganti bukan sebagai pelajar tapi jadi tukang melamun. He2.. Tet,,, tet,, bel berbunyi aku langsung ke kantin dengan teman-teman lain. Di kantin lagi-lagi hanya melamun tapi aku dengar teman-teman membicarakan namja yang bernama Soo hyun. Tapi aku tak peduli omongan mereka.
            Pulang sekolah aku merasa bête sekali rasanya hati ini hampa. Melihat terus handphone oppa tak meneleponku. Rasa takut mulai menghampiri diriku, hati bertanya apakah oppa selingkuh? Bukankah teman-teman kampus oppa sangat cantik? Keluar kelas aku ingin melihat lapangan yang ramai oleh namja-namja yang bermain basket. Teman-teman begitu bersorak melihat seorang namja yang tak ku kenal. Dia emang terlihat manis dan ganteng. Akh, aku kan punya oppa Si Won yang mempunyai senyuman yang indah! Tiba-tiba bola basket itu menuju kepalaku. Pandanganku menjadi gelap.. 
Ketika ku sadar terlihat teman-teman yang begitu menghawatirkanku. Kepalaku pusing sekali. Tapi ketika aku melihat di samping ada seorang namja yang tadi kulihat.
“Kau tidak apa-apa?”
“Ti..dak cuman kepalaku pusing. Kamu siapa?”
“Dia tadi yang menolong kamu! Masa gak kenal! Kamu beruntung dibawa oleh dia” sahut salah seorang temanku
“O.. gamsahamnida..”
“Cheonmaneyo..” sahut namja itu yang tersenyum
            Keesokan harinya oppa meneleponku dan menanyakan kabar. Rasanya senang tak terbayangkan. Aku juga tak lupa menanyakan kesehatan oppa. Tahu gak aku kayak dapet uang sejuta ketika oppa mengajakku untuk ngedate pada sore ini! Jam 14.00 pelajaran selesai, saatnya pulang. Sambil menunggu waktu aku pergi ke ruang music. Ketika aku haengbok biasanya aku pergi mencurahkannya pada piano.
Sampai di ruang music aku merasa capek karena antara kelas ke ruangan agak jauh. Suara piano terdengar begitu indah. Tapi aku merasa aneh karena biasanya hanya aku yang suka ke ruangan ini. Dibukanya pintu aku melihat seorang namja yang pernah menolongku. Dia berhenti memainkan piano untuk menyapaku. Aku langsung mendekatinya dan menanyakan kenapa berada disini jawabnya :
“Aku suka dengan piano, piano bagiku adalah teman curhatku. Kamu mau ngapain kesini?”
“aku juga mau main piano. Ternyata uri joha piano!”
“Khaza, kita main piano bersama!!”
Aku duduk disampingnya, rasanya begitu senang sekali. Apalagi kita memainkan lagu 2am-can’t let you even if I die. Aku memberanikan diri menyanyi disampingnya dan dilanjutkan oleh namja itu.
“Jugeodo motbonae naega eotteoke neol bonae, garyeo geoddeun tteonaryeo geodeun nae gaseum gochyeonae…”
Jam 15.00 akhirnya tiba. Aku bersama namja itu ke gerbang sekolah. Oppa sedang menungguku diluar gerbang. Aku melambaikan tangan tapi namja itu seperti tidak suka melihatnya. Di mobil oppa menanyakan siapa namja tadi, aku bilang namja itu hanya chinggu. Aku tersenyum lihat oppa cemburu padaku. Kami berdua minum di kafe. Aku terus bercanda dengan oppa. Senyuman manis dan indahnya membuat hatiku meleleh. Hah..hari ini sangat senang dan sangat beruntung!
            Hari sabtu oppa berjanji akan ngedate denganku. Pagi-pagi aku berangkat ke sekolah dengan semangat. Semua temanku merasa aneh yang biasanya ku melamun. Mereka lihat senyuman indahku dan langsung mengetahui aku dan oppa ngedate. Teman-temanku pada histeris dan memelukku dengan erat. Aku tersenyum bahagia. Bel berbunyi pelajaran pertama yaitu bahasa inggris. Kami disuruh buat puisi yang bertema cinta. Aku jadi teringat pada namja yang aku sendiri tak tahu namanya. Ku tanyakan pada chinggu, tapi entah kenapa suasana kelas jadi tenang. Aku menjadi dapat giliran pertama karena suaraku terdengar oleh Mr.Fredy guru bhs.inggris. Dengan nafas yang panjang aku mencoba kedepan kelas dan mulai menghayati suasana cinta. Setelah ku membaca, Mr.Fredy sangat memujiku. Semua teman bertepuk tangan.
Pulang sekolah, aku menunggu di tempat pemberhentian bis. Ku menghubungi oppa tapi dia tak mengangkatku! Lagi-lagi disampingku ada namja itu. dia sedang menunggu bis datang. Tapi sekian lama menunggu oppa tak datang dan bis juga tak seperti biasanya tak kelihatan. Tiba-tiba namja itu mengajak aku untuk berjalan kaki. Aku pikir rumahnya tak searah dengan ku ternyata kami searah malahan cuman beda komplek. Selama perjalanan aku cemberut kecewa oppa tak datang. Dia terus melucu dan membuatku akhirnya tertawa. Ketika lewat toko yang serba pink, dia menarik tanganku. Ternyata dia membelikanku sebuah boneka kelinci luchu. Aku ingat drama he’s beautiful. Dia seenaknya  membelikanku cincin pasangan padahal aku mempunyai kalung yang indah dari oppa. Dengan alasan chinggu, kuterima saja cincin itu. Kami menyebrang tapi ada motor yang mengebut. Namja itu langsung menarik tanganku dan memelukku erat. Aku kaget sekali dan langsung menangis. Dia kemudian melepaskan tubuhnya dan menawariku sapu tangan. Sampai di rumah aku merasa ingin melambaikan dan tersenyum padanya. Entah kenapa hatiku merasa senang. Dia tersenyum padaku dan hati ini merasa berdegup kencang melihat senyumannya yang manis. Aku berpikir apakah ini cinta? Tapi aku langsung ingat dengan oppa Si Won. Di kamar tidur ku melihat sapu tangan itu dan bertuliskan Soo Hyun. Aku kaget melihatnya ternyata dia adalah namja yang disukai oleh teman-temanku!
            Hari minggu, aku pergi ke rumah oppa. Rumah oppa sangat besar dan bagus. Ia memang orang kaya tapi aku tak suka karena didalam rumahnya sangat sepi. Hanya ada oppa dan pembantu rumah yang banyak. Omma dan appanya memang sibuk bisnis. Aku menunggu di ruang tamu tapi oppa tak datang juga. Ternyata oppa tak ada di rumah tapi sekretaris pegawai rumah oppa bersedia mengantarkanku menemui oppa. Rasanya bagaikan seorang putri keluar dari rumah mewah dengan mobil yang mewah juga. Sampai di sebuah kafe sekretaris yang biasa ku panggil paman membuka pintu mobil untukku dan bilang bahwa oppa berada di dalam kafe itu. ketika aku masuk terlihat oppa Si Won dengan seorang yeoja. Aku kaget melihatnya, yeoja itu cantik dan seksi. Aku segera keluar kafe dan oppa mengejarku. Dia memanggilku dan rasanya kakiku begitu sulit digerakkan.
“Rara! (sambil mendekat) kau kenapa ada disini?”
“Oppa,, arasso aku tidak cantik tapi haruskah oppa selingkuh didepan mataku?” sahutku sambil menangis
Dia hanya tersenyum tiba-tiba datang sebuah pukulan.
“Apa yang kau lakukan ??! dia menangis!!” sahut Soo hyun
“Soo hyun?”
“Jadi, kau sudah mengetahui namaku.. Ayo kita pergi dari sini!”
“Tata…pi (So hyun menarikku) oppa aku akan hubungi oppa”
“Ne,(ya) aku perlu bicara dengan mu”
Sudah jauh dari kafe itu aku melepaskan tangannya. Aku sangat kesal padanya karena telah memukul oppa. Tapi dia terlihat dengan wajah yang cemas dan langsung memelukku. Aku bingung dengan sikapnya. Tapi dia langsung bicara
“Saranghae.. jangan diam jika disakiti oleh oranglain! Saranghae.. jeongmal saranghae”
_bersambung_ 

Tidak ada komentar: